IDENTIFIKASI MOLEKULER FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA ASAL DARI RIZOSFER KAKAO (Theobroma cacao L.) PADA SISTEM MONOKULTUR DAN AGROFORESTRY

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan komoditas unggulan yang memiliki
nilai ekonomi penting di Indonesia. Salah satu pendekatan yang dapat mendukung
budidaya kakao berkelanjutan adalah melalui pemanfaatan fungi mikoriza
arbuskula (FMA), yang diketahui mampu meningkatkan efisiensi penyerapan hara
serta ketahanan tanaman terhadap cekaman lingkungan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi spesies FMA yang terdapat pada rizosfer tanaman kakao
yang dibudidayakan dalam sistem monokultur dan agroforestry, serta
membandingkan tingkat keanekaragamannya pada kedua sistem tersebut. Metode
yang digunakan meliputi pengambilan sampel tanah dan akar secara purposive
sampling di Desa Bobo Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.
Identifikasi molekuler dilakukan menggunakan metode sekuensing berbasis
nanopore pada lokus Internal Transcribed Spacer (ITS). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem agroforestry memiliki nilai indeks keanekaragaman
Shannon-Wiener (H') sebesar 1,831, lebih tinggi dibandingkan dengan sistem
monokultur yang hanya mencapai nilai 1,333. Sebanyak sembilan spesies FMA
berhasil diidentifikasi pada sistem agroforestry, di antaranya Rhizophagus
intraradices, Glomus gregaria, Acaulospora reticulata, dan Diversispora
xanthium. Sementara itu, sistem monokultur didominasi oleh satu spesies utama,
yaitu Acaulospora reticulata. Temuan ini menunjukkan bahwa praktik agroforestry
berkontribusi terhadap meningkatnya keanekaragaman mikoriza pada tanah
perkebunan kakao, yang secara ekologis dapat mendukung keberlanjutan sistem
produksi