PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIJAMUR ANTARA EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale Var . Rubrum) DENGAN EKSTRAK KUNYIT KUNING (Curcuma domestica) TERHADAP Candida albicans

Latar Belakang : Candida albicans merupakan salah satu spesies jamur yang merupakan flora normal pada rongga mulut, saluran pencernaan, saluran reproduksi, dan kulit yang dapat menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai kandidiasis. Pengobatan kandidiasis dengan obat sintetik disamping banyak menimbulkan efek samping juga dilaporkan adanya perkembangan resistensi, yang kemudian memicu untuk dilakukannya pencarian bahan lain yang berasal dari tanaman obat yang banyak digunakan masyarakat sebagai antifungi.

Tujuan : Mengetahui perbandingan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan ekstrak kunyit kuning (Curcuma domestica) terhadap Candida albicans sebagai antijamur.

Metode : Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental, dengan design post-test only control group. Penelitian dilakukan dengan pengumpulan sampel dan pembuatan simplisia, pembuatan ekstrak dengan berbagai konsentrasi, uji efektivitas antijamur, dan pengukuran besar daya hambat. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan analisis One-Way ANOVA dilanjutkan uji Post Hoc.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rerata diameter zona hambat pada ekstrak jahe merah lebih besar dibandingkan ekstrak kunyit kuning. Berdasarkan hasil analisis uji One-Way ANOVA diperoleh nilai p = 0.00 ( p < 0.05) yang berarti terdapat perbedaan efektivitas antijamur antara enkstrak jahe merah dengan ekstrak kunyit kuning.

Kesimpulan : terdapat perbedaan efektivitas antijamur antara enkstrak jahe merah dengan ekstrak kunyit kuning.

Kata Kunci : Antijamur, Jahe Merah, Kunyit Kuning, Candida albicans