GEDUNG KETERAMPILAN PEREMPUAN DI KOTA PALU

Perancangan gedung keterampilan perempuan di Kota Palu
dilatarbelakangi oleh tingkat kesejahteraan. Berdasarkan data tahun 2016
tercatat keluarga Pra Sejahtera di Kota Palu sebesar 9.776 KK atau 11,93 %.
Tingkat Pra KS merupakan tahapan tingkat bawah yang dikategorikan hidup di
bawah garis kemiskinan. Secara tidak langsung tingkat kemiskinan berpengaruh
pada tingkat pendidikan yang rendah dan akan berdampak pada keterampilan
yang dikuasai.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode ini disesuaikan untuk mengidentifikasi
permasalahan dalam merancang sebuah gedung keterampilan perempuan. Data�data dikumpulkan dalam bentuk data primer dan data sekunder melalui proses
pengamatan, interview dan dokumentasi.
Proses penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa desain gedung keterampilan perempuan mengacu pada bentukkan dasar,
hal ini berdasarkan fungsi gedung sebagai bangunan pendidikan.