ANALISIS TINGKAT SALINITAS AIR TANAH DANGKAL DI LEMBAH PALU (STUDI KASUS KELURAHAN LERE KECAMATAN PALU BARAT)

Stella Maria Doloksaribu. Analisis Tingkat Salinitas Air Tanah Dangkal di Lembah Palu (Studi
Kasus Kelurahan Lere Kecamatan Palu Barat) (dibimbing oleh Saparuddin dan Totok Haricahyono)
Perkembangan pemukiman meningkatkan kebutuhan akan air bersih semakin meningkat.
Namun distribusi air oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) belum memenuhi kebutuhan air
bersih seluruh masyarakat di Kelurahan Lere, sehingga sebagian masyarakat menggunakan air tanah
dangkal sebagai alternatif selain PDAM. Pengambilan air tanah yang berlebihan memberi penurunan
kualitas air tanah. Khususnya pada daerah pemukiman dekat pantai, pengambilan air tanah secara
besar-besaran dapat menurunkan tinggi muka air tanah yang mengakibatkan air tanah berada dibawah
tinggi muka air laut sehingga rentan terhadap intrusi air laut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat salinitas air tanah dangkal di Kelurahan
Lere dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat salinitas air tersebut. Analisis statistik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Chi Kuadrat (χ2) yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara tingkat salinitas air tanah dangkal dan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti jarak
dari pantai ke sumur, konstruksi sumur, kedalaman sumur, permeabilitas, dan salinitas tanah.
Adapun hasil pemeriksaan di Laboratorium menunjukkan bahwa dari 19 sampel air terdapat
89,47% air tawar dan 10,53% bukan air tawar. Besar kaitan antara tingkat salinitas air tanah dangkal
dengan jarak dari pantai ke sumur adalah 57,94% (hubungan sedang),besar kaitan dengan konstruksi
sumur adalah 39,70% (hubungan lemah), besar kaitan dengan kedalaman sumur adalah 35,84%
(hubungan lemah),besar kaitan dengan permeabilitas adalah 52,77% (hubungan sedang), dan besar
kaitan dengan salinitas tanah adalah 52,77% (hubungan sedang).
Kata kunci : Air tanah dangkal, tingkat salinitas, air bersih.