KEKUATAN PEMBUKTIAN “VISUM ET REPERTUM” DALAM PROSES PERKARA PIDANA THE POWER OF VERIFICATION “VISUM ET REPERTUM” IN THE PROCESS OF CRIMINAL CASE

Visum Et Repertum merupakan salah satu alat bukti yang sah menurut KUHAP dalam pasal 184. Dan dalam proses suatu perkara pidana yang menyangkt jiwa/ pembunuhan atau tubuh seseorang, sebagai alat bukti (Visum et repertum) ini sangat berperan untuk mengetahui barang bukti yang berupa tubuh seseorang, bentuknya berupa surat laporan tertulis atau keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter mengenai apa yang dilihat dan apa yang ditemukan pada benda yang diperiksanya. Metode penelitian; digunakan pendekatan undang-undang (approach statuta) dan pendekatan konseptual (approach concenptual) dengan jenis penelitian hukum normatif, dengan sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier, serta analisis "Content Analysis". Hasil; Visium et repertum adalah keterangan (laporan) tertulis yang dibuat oelh seorang dokter atas permintaan penyidik tentang apa yang dilihat dan ditemukan terhadap manusia baik hidup atau mati ataupun bagian atau diduga bagian dari tubuuh manusia berdasarkan ilmunya untuk kepentingan peradilan. Visium et Repertum memiliki kekuatan pembuktian yang cukup kuat dalam mengungkap tindak pidana. Dalam pembuktian Visum et repertum merupakan suatu hal yang penting karena menggantikan sepenuhnya Corpus Delicti yang demikian tidak mungkin disediakan atau diajukan pada sidang pengadilan dan secara mutlak harus diganti oleh Visum et repertum. Dan kekuatan hukum visum et repertum yaitu sangat mutlak atau sempurna dalam kasus tertentu seperti kasus tindak pidana penganiayaan, amupun pembunuhan.
Kata Kunci: Visum et repertum, ALat Bukti, Pembuktian