MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITISSISWA KELAS VII C MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI MTs NEGERI 2 PALU

Pelaksanaan pembelajaran di kelas VII C MTs Negeri 2 Palu lebih banyak berpusat
pada guru dan sebagian besar menggunakan metode ceramah dan penugasan. Kondisi
ini mengakibatkan kemampuan berpikir kritis siswa rendah. Hasil observasi awal
didapatkan rata-rata 43,68% dengan kategori kurang berpikir kritis dan belum mencapai
ketuntasan minimal yang telah ditentukan yaitu 75%. Maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII C melalui
model pembelajaran berbasis masalah di MTs Negeri 2 Palu. Penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan dalam dua siklus yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini meliputi hasil aktivitas siswa, hasil aktivitas guru dan hasil
kemampuan berpikir kritis siswa yang diambil dari lembar observasi. Hasil penelitian
pada tindakan siklus I persentase aktivitas siswa rata-rata 58,2% dengan kategori cukup
baik, persentase aktivitas guru rata-rata 67,5% dengan kategori cukup baik, dan
persentase kemampuan berpikir kritis siswa sebesar 59,65% dengan kategori cukup
berpikir kritis. Hasil penelitian pada tindakan siklus II persentase aktivitas siswa
diperoleh rata-rata 76,1% dengan kategori baik, persentase aktivitas guru diperoleh ratarata 77,5% dengan kategori baik, dan persentase kemampuan berpikir kritis siswa
sebesar 79,84% dengan kategori berpikir kritis. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis masalah
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII C di MTs Negeri 2 Palu.