ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH PADA KAWASAN YANG TERKENA DAMPAKLIKUIFAKSI DI DESA JONO OGE LEMBAH PALU

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni tahun
2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat kimia tanah pada
kawasan yang terkena dampak likuifaksi. Penelitian ini menggunakan metode
survey secara langsung dilapangan, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan
sampel tanah dibeberapa titik sesuai dengan titik koordinat yang ditentukan secara
jalur dikawasan yang terdampak dan tidak terdampak likuifaksi. Setelah itu,
dilanjutkan dengan analisis sifat kimia tanah yaitu pH, C-organik, KTK,P￾Tersedia,P-Total,K-Tersedia, , K-Total, Na, Ca, dan Mg. Analisis tanah dilakukan
di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako, Palu.
Pada kawasan yang terkena dampak likuifaksi memiliki kandungan pH tanah
berkisar antara 7,42 hingga 7,64 dengan kriteria netral hingga agak alkalis.
Sedangkan pada kawasan yang tidak terkena dampak likuifaksi memiliki
kandungan pH tanah berkisar 6,62 hingga 7,48 dengan kriteria netral. Pada
kawasan yang terkena dampak likuifaksi kandungan C-organik berkisar 0,1
hingga 1,31 % dengan kriteria sangat rendah hingga rendah. Sedangkan pada
kawasan Yang tidak terkena dampak likuifaksi memiliki kandungan C-organik
berkisar 1,41 hingga 2,38 % dengan kriteria rendah hingga sedang.Pada kawasan
yang terkena dampak likuifaksi memiliki kandungan KTK berkisar 9,53 hingga
15,32 dengan kriteria rendah, sedangkan pada kawasan yang tidak terkena
dampak likuifaksi memiliki kandungan KTK berkisar 4,99 hingga 21,7 dengan
kriteria sangat rendah hingga sedang.Pada kawasan yang terkena dampak
likuifaksi kandungan P-total tertinggi terdapat pada L2,Lb sebesar 51,10
sedangkan terendah terdapat pada kode sampel L1,La sebesar 47,10. Pada
kawasan yang tidak terkena dampak likuifaksi kandungan P-total tertinggi
terdapat pada kode sampel NL2,La sebesar 42,83 sedangkan terendah terdapat
pada kode sampel NL2,Lb sebesar 40,28.Pada kawasan yang terkena dampak
likuifaksi memiliki kandungan P-tersedia berkisar 6.38 hingga 13.63 ppm dengan
rata-rata kriteria sangat rendah. Sedangkan pada kawasan yang tidak terkena
dampak likuifaksi kriteria tertinggi terdapat pada kode sampel NL2.La yaitu 25.87
ppm, dan terendah pada kode sampel NL1.Lb yaitu 6.64 ppm.Pada sampel yang
terkena dampak likuifaksi memiliki kandungan K-total berkisar 37.31 hingga
70.93 mg/100g.Sedangkan pada kawasan yang tidak terkena dampak likuifaksi
memiliki kandungan K-total berkisar 20.41 hingga 33.65 mg/100g dengan kriteria
rendah hingga sedang.
Pada kawasan yang terkena dampak likuifaksi kandungan K-tersedia berkisar
0,1 hingga 0,3 dan rata-rata memiliki kriteria rendah. Sedangkan pada kawasan
yang tidak terkena dampak likuifaksi memiliki kandungan K-tersedia berkisar
0,09 hingga 0,50 dengan rata-rata kriteria rendah.Pada kawasan yang terkena
dampak likuifaksi memiliki kandungan Natrium berkisar 0.23 hingga
v
vi
2.05.Sedangkan pada kawasan yang tidak terkena dampak likuifaksi memiliki
kandungan Natrium berkisar 0.42 hingga 1.09.Pada kawasan yang terkena
dampak likuifaksi memiliki kandungan kalsium (Ca) berkisar 3.88 hingga
19.83.Sedangkan pada kawasan yang tidak terkena dampak likuifaksi memiliki
kandungan Kalsium (Ca) berkisar 2.16 hingga 21.49.Analisis kandungan
Magnesium pada kawasan yang terkena dampak likuifaksi dan yang tidak terkena
dampak likuifaksi di Desa Jono Oge memiliki kriteria dari rendah hingga tinggi.
Kandungan magnesium (Mg) pada kawasan yang terkena dampak likuifaksi rata�rata memiliki kriteria Sedang. Pada kawasan yang terkena dampak likuifaksi
kandungan magnesium (Mg) berkisar 1.26 hingga 2.35.Sedangkan pada kawasan
yang tidak terkena dampak likuifaksi kandungan magnesium (Mg) berkisar 0.55
hingga 3.18.