IDENTIFIKASI KELAYAKAN DAN BIAYA REHABILITASI RUMAH NELAYAN DI KECAMATAN BUNGKU TIMUR KABUPATEN MOROWALI

Rumah tidak layak huni adalah suatu hunian atau tempat tinggal yang tidak layak untuk dihuni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun nonteknis (misalnya syarat kekuatan, keawetan, keindahan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, keamanan dan keselamatan). Rumah tidak layak huni sering kali kita jumpai, termasuk rumah masyarakat nelayan di Kecamatan Bungku Timur. Pada tahun 2016 menurut data Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali masyarakat nelayan yang mempunyai rumah tidak layak huni sekitar 2.500 KK dan 500 KK yang belum memiliki rumah.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kerusakan rumah dan biaya rehabilitasi rumah nelayan tidak layak huni dalam hal ini pengambilan datadata primer rumah nelayan seperti kondisi atap, lantai, dinding dan sarana dalam rumah yang berdasarkan data sekunder, kemudian di olah secara deskriptif dan photografi serta analisa biaya rehabilitasi dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya (RAB). Penelitian ini di lakukan di kecamatan Bungku Timur yang mempunyai kondisi geografis yang berada di pesisir pantai, berdasarkan data sekunder maka penelitian di lakukan di dua desa berbeda yaitu desa Unsongi dan desa Lahuafu di kecamatan Bungku Timur yang mempunyai jumlah nelayan terbanyak yang di anggap dapat mewakili desa lainnya.
Dari penelitian ini menunjukkan tingkat kerusakan rumah nelayan tidak layak huni di Kecamatan Bungku Timur di dua desa tersebut mengalami kondisi rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Adapun biaya rehabilitasi rumah rusak ringan sebesar Rp. 42.115.345,00 (Empat puluh dua juta seratus lima belas ribu tiga ratus empat puluh lima rupiah), rusak sedang sebesar Rp. 66.093.156,00 (Enam puluh enam juta sembilan puluh tiga ribu seratus lima puluh enam rupiah) dan rusak berat yaitu sebesar Rp. 102.190.049,00 (Seratus dua juta seratus sembilan puluh ribu empat puluh sembilan rupiah).