KAJIAN LAJU ANGKUTAN SEDIMEN DASAR PADA SUNGAI WUNO

Sungai adalah suatu alur yang panjang di atas permukaan bumi tempat mengalirnya air yang berasal dari hujan disebut alur sungai dan perpaduan antara alur sungai dan aliran air di dalamnya. Sedimentasi adalah proses pengendapan material yang terangkut oleh aliran dari bagian hulu akibat dari erosi. Sungai-sungai membawa sedimen dalam setiap alirannya. Sedimen dapat berada di berbagai lokasi dalam aliran, tergantung pada keseimbangan antara kecepatan ke atas pada partikel (gaya tarik dan gaya angkat) dan kecepatan pengendapan partikel. Untuk menghitung laju angkutan sedimen dasar digunakan metode persamaan Meyer-Peter R.Muller. Persamaan ini dianggap lebih unggul dibandingkan dengan persamaan yang lainya karena range data yang digunakan sangat besar. Dalam penggunaan persamaan tersebut diperlukan kemiringan sungai, diameter butiran, berat jenis sedimen dan kedalaman sungai. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan persamaan metode Meyer Peter & Muller , pada periode ulang 5, 10, 25, 50, 100 tahun pada segmen I sebesar 0,91616; 1,03738; 1,18562; 1,29290; 1,39840 m3/dtk, dan pada segmen II sebesar 0,80949; 0,92470; 1,06833; 1,17412; 1,27965 m3/dtk, serta pada segmen III sebsar 0,59334; 0,66540; 0,75264; 0,81521; 0,87632 m3/dtk. Faktor yang menyebabkan laju angkutan sedimen dasar yaitu ; Curah hujan, topografi DAS, ukuran butir sedimen, dan karekteristik hidrolika saluran (sungai).

Kata kunci : Sungai Wuno, angkutan sedimen dasar, metode E. Meyer Peter dan R. Muller, agradasi, degradasi