UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI DI KELAS X SMA NEGERI 5 PALU

Wawan Candra, 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa terhadap Mata Pelajaran Sejarah melalui Model Pembelajaran Group Investigasi di Kelas X SMA Negeri 5 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Junarti, dan Pembimbing (2) Nuraedah.

Permasalahan dalam penelitian ini yakni : Apakah dengan penggunaan model pembelajaran Grup Investigasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X IPS 3 dalam pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 5 Palu ? adapun tujuan dari penelitian ini yakni : berdasrkan rumusan masalah tujuan penelitian ini ialah menjelaskan apakah dengan penggunaan model Grup Investigasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Sejarah kelas X IPS 3 SMA Negeri 5 Palu. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas X IPS 3 pada mata pelajaran sejarah, maka yang harus dilakukan adalah observasi awal. Kegiata pra tindakan (tes awal) dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal yang dimiliki siswa sebelum diberikan pembelajaran melalui model pembelajajaran Grup Investigasi.
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu mengacu pada model Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas 4 komponen, yaitu : 1) Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3) Observasi dan 4) Refleksi. Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran yang diperoleh dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar siswa yang diperoleh dengan memberikan tes individu kepada siswa. Kegiatan orientasi diperoleh hasil daya serap individu 64,78% tuntas klasikal 32,25%, dan nilai rata-rata 64,78%.
Hasil akhir pertemuan I pada siklus I diperoleh nilai daya serap klasikal 71,99%, ketuntasan klasikal 54,83%, dan nilai rata-rata 71,99%. Hasil akhir pada pertemuan II pada siklus I diperoleh daya serap klasikal 71,99%, tuntas klasikal 64,51%, dan nilai rata-rata 71,997%. Sedangkan pertemuan I pada siklus II persentase daya serap klasikal 80,64%, tuntas klasikal 80,64%, dan nilai rata-rata 80,64%. Pertemuan II pada siklus II daya serap individu 87,07%, tuntas klasikal 87,09%, dan nilai rata-rata sebesar 87,07%. Berdasarkan indikator kinerja maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajran Grup Investigasi dapat meningkatkan hasil belajar

Kata Kunci : Hasil belajar, Grup Investigasi