PENGARUH PERKUATAN LEMBAR GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER TANAH TIMBUNAN

-, SRI WAHYUNI IRAWATI (2012) PENGARUH PERKUATAN LEMBAR GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER TANAH TIMBUNAN. Sarjana thesis, Universitas Tadulako.

Full text not available from this repository.

Abstract

SRI WAHYUNI IRAWATI “Pengaruh Perkuatan Lembar Geotekstil Terhadap Kuat
Geser Tanah Timbunan ” (Dibimbing oleh Martini dan Irdhiani).
Tanah yang digunakan sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik
sipil mempunyai kepadatan dan kuat geser yang bervariasi. Untuk mengantisipasi kondisi
tanah yang berbeda kuat gesernya tersebut, maka dibuatlah bahan geosintetik sebagai
perkuatan yang mempunyai sifat nilai kuat tarik dan kuat geser yang tinggi serta nilai rangkak
yang rendah, sehingga dapat dipakai untuk memperbaiki sifat-sifat mekanis dari tanah
khususnya tanah yang mempunyai daya dukung rendah/kurang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui karakteristik dan jenis tanah timbunan serta pengaruh perubahan nilai kuat
gesernya setelah diberi perkuatan geotekstil dengan variasi 1 lapis, 2 lapis dan 3 lapis.
Pengujian parameter kuat geser dilakukan dengan alat uji triaksial pada kondisi tak
terkonsolidasi tak terdrainase (triaksial UU). Sampel tanah yang digunakan dalam penelitian
ini diambil dari dua titik yang berbeda disekitar perkerjaan jalan lingkar Donggala, timbunan
A berasal dari galian gunung di sisi jalan lingkar, dan timbunan B dari desa Kabonga Kecil
yang jaraknya sekitar 500 m dari jalan lingkar Donggala. Perkuatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah geotekstil jenis woven tipe UW-250. Pengujian sifat fisik pada masing-
masing sampel yaitu Analisis Saringan, berat jenis, hydrometer dan batas-batas Atterberg.
Dari hasil pengujian sifat fisik tanah didapatkan bahwa tanah timbunan A adalah tanah
pasir bergradasi buruk dan tanah timbunan B adalah tanah lempung yang bercampur kerikil,
pasir dan lanau. Penambahan jumlah lapis perkuatan pada tanah timbunan A dan tanah
timbunan B menunjukkan kenaikan pada nilai kuat gesernya. Nilai kuat geser timbunan A
lebih besar dari timbunan B. Besarnya nilai kuat geser pada tanah timbunan A disebabkan
karena kedua parameter kuat gesernya sama-sama mengalami peningkatan. Walaupun nilai
kohesinya sangat kecil, tetapi nilai tegangan normal maksimumnya besar, sehingga nilai kuat
gesernya juga tetap besar. Pada tanah timbunan B, nilai kohesinya tidak terlalu tinggi karena
tanah lempungnya bercampur dengan tanah pasir, dan nilai kuat gesernya dan tegangan
normalnya lebih rendah dari tanah timbunan A, sehingga nilai kuat gesernya juga lebih
rendah dari tanah timbunan A Persentase peningkatan nilai kuat geser tanah timbunan A dari
keadaan tanpa geotekstil ke keadaan dengan 1 lapis perkuatan geotekstil sebesar 61,73 %,
dengan 2 lapis sebesar 116,80 %, dan 3 lapis sebesar 139,22 %. Persentase peningkatannya
pada tanah timbunan B sebesar 175,53 % pada 1 lapis, dengan 2 lapis sebesar 303,08 %,
dan 3 lapis sebesar 444,80 %.
Kata kunci : Tanah Timbunan, geotekstil, kuat geser

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Tadulako University - Divisions > Fakultas Teknik > Teknik Sipil
T Technology > Teknik Sipil
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Library of Congress Subject Areas > T Technology > Teknik Sipil
Depositing User: Bayu Anggara Permana
Date Deposited: 12 Nov 2025 02:00
Last Modified: 12 Nov 2025 02:00
URI: https://repository.untad.ac.id/id/eprint/151307
Baca Full Text: Baca Sekarang

Actions (login required)

View Item
View Item