TARIAN POMONTE DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUKU KAILI DI DESA TOWERA KECAMATAN SINIU

Permasalahan peneitian ini, Apa makna syair nyanyian tarian Pomonte.?
Bagaimana makna tarian Pomonte dalam kehidupan masyarakat suku kaili di Desa
Towera.? Bagaimana pelestarian tari Pomonte di Desa Towera Kecamatan Siniu.?.
Tujuan penelitian menguraikan arti nyanyian tari Pomonte beserta makna tarian
pomonte dalam kehidupan masyarakat suku Kaili di Desa Towera dan
mendeskripsikan pelestarian tari pomonte di Desa Towera Kecamatan Siniu. Adapun
metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah deskriptif
kualitatif dengan teknik kepustakaan, observasi, wawancara, dokumentasi, ferivikasi,
dan analisis data. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa syair pada
nyanyian tari Pomonte menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa Kaili, yang
diciptakan oleh seniman asli Sulawesi Tengah Bapak Hasan M. Bahasyuan pada
tahun 1957, makna syair nyanyian tarian Pomonte menceritakan bagaimana proses
dari menanam padi, merawatnya dari serangan hama yang dapat merusak tanaman,
sampai pada tahap panen hingga pelaksanaan adat No Vunja yang merupakan sebagai
bentuk kesyukuran kepada Tuhan yang maha Esa. Makna tarian Pomonte dalam
kehidupan masyarakat suku kaili yaitu sebagai tradisi kesyukuran panen yang di
peroleh dengan membuat perayaan pesta makan bersama. Selain itu, melalui tarian
Pomonte ini menggambarkan profesi masyarakat kaili pada umumnya berprofesi
sebagai petani sawah dan masyarakatnya yang saling bergotong-royong untuk
membantu proses panen, dan melalui tarian Pomonte ini dapat mempererat
silaturahmi antar sesama masyarakat. Upayah yang dilakukan untuk mempertahankan
tari Pomonte ini yaitu dengan menampilkannya di berbagai kegiatan seperti acara�acara tertentu. Misal: penerimaan tamu di Desa Towera serta di ikutkan dalam lomba�lomba seperti 17 Agustus. Hal ini dilakukan agar kebudayaan yang dimiliki tidak
benar-benar punah, walaupun telah mengalami pergeseran, yang disebabkan oleh
perkembangan teknologi misal: dulunya orang mengolah padi menjadi beras harus
menumbuk dengan menggunakan Nonju dengan lesung sebagai wadahnya dan Yalu
sebagai tumbu.