MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK KEMALA BHAYANGKARI BRIMOB MAMBORO

Yanti Mawuntu 2014. Meningkatkan Kemampuan Motoirk Kasar Anak Melalui Metode Demonstrasi di Kelompok B TK Kemala Bayangkari Brimob Mamboro. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing (1) Shofyatun AR Pembimbing (2) Muraeni Mursanib.

Kata Kunci : Metode demonstrasi dan Kemampuan motorik kasar
Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak secara tidak langsung berdampak pula pada hasil belajar. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar anak di kelompok B Taman Kanak-kanak Kemala Bayangkari Brimob Mamboro.
Setting penelitian ini yaitu anak kelompok B TK Kemala Bayangkari Brimob Mamboro berjumlah 25 anak terdiri dari laki-laki 9 anak dan 16 anak perempuan. Metode yang digunakan adalah tindakan kelas yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, yang dilakukan selama 3 bulan dengan 4 kali tindakan dalam 2 siklus. Data dikumpulkan dengan cara observasi, tanya jawab, pemberian tugas dan dokumentasi, serta alat yang digunakan adalah lembar observasi baik untuk aktivitas guru maupun murid. Selanjutnya dianalisa secara persentasi untuk menarik kesimpulan.
Data yang dikumpulkan saat pra tindakan kemampuan motorik kasar anak dalam berjalan sambil jinjit SB 16%, B 16% dan KB 68%. Berlari mengelilingi lingkaran SB 20%, B 20% serta KB 60%. Menendang dan menangkap bola kategori SB 16%, B 16% dan KB 68%. Menirukan gerakan binatang SB 8%, B 20% KB 72%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak terbukti ada peningkatan kemampuan dari siklus satu ke siklus dua dalam berjalan sambil jinjit 56% menjadi 80% (24%), berlari mengelilingi lingkaran dari 60% menjadi 84 (24%), menendang dan menangkap bola 44% menjadi 76% (32%) kategori SB dan B, sedangkan dalam menirukan gerakan binatang dari 48% menjadi 80% (32%) sedangkan dalam Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 28% dari siklus pertama ke siklus kedua pada kemampuan yang diamati. Sedangkan jika dianalisa dari pra tindakan maka terjadi peningkatan rata rata 47% dari kemampuan yang diamati kategori sangat baik dan baik. Walaupun masih ada 20 % anak yang belum meningkat kemampuan motorik kasarnya.