STUDI KASUS PERNIKAHAN USIA DINI DI DESA PANDERE KECAMATAN GUMBASA KABUPATEN SIGI

Pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang laki-laki dgn seorang perempuan untuk menjadi suami istri dan membentuk suatu keluarga yang kekal dan bahagia. Namun pernikahan yang dimaksud disini adalah pernikahan yang belum memenuhi umur atau yang sering disebut pernikahan dini. Pada umumnya pernikahan dini dilakukan karena berbagai hal yang tidak mungkin untuk dilakukannya suatu pernikahan atau dalam bahasa lain karena terpaksa harus melangsungkan pernikahan. Adat perjodohan pun membawa kepada pernikahan diusia dini yang dapat menimbulkan berbagai masalah dalam kehidupan. Berdasarkan latar belakang diatas, diketengahkan beberapa masalah pokok yaitu faktor faktor apa yang menyebabkan terjadinya pernikahan diusia dini dan bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat dari pernikahan dini tersebut. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan penelitian yang meliputi tahap penelitian pustaka dan panelitian lapangan. Didalam penelitian lapangan dipergunakan metode observasi, wawancara dan penggunaan untuk mengumpulkan data di lapangan. Metode penelitian ini bersifat Deskriptif, yaitu memberikan gambaran tentang pernikahan dini yang dilakukan oleh para remaja yang ada di Desa Pandere. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang menikah diusia muda yang berjumlah 50 pasangan, yang ditarik dengan cara purposive sampling yaitu sebanyak 15 pasangan. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa faktor penyebab terjadinya pernikahan diusia dini di Desa Pandere adalah pengaruh lingkungan secara umum, adat yang terlalu mengikat dan pengaruh perkembangan teknologi. Dan dampak dari adanya pernikahan diusia dini bagi kehidupan keluarga yaitu kurangnya ilmu pengetahuan dan keterampilan yang menyebabkan adanya perceraian.