Analisis Kinerja Pegawai dalam Proses Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Parigi Moutong

Kinerja Pegawai dalam memproses penerbitan SP2D ini didasari dengan adanya Peraturan Bupati nomor 6 tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas-dinas Daerah Kabupaten Parigi Moutong dan Peraturan Bupati Parigi Moutong nomor 26 tahun 2010 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kab. Parigi Moutong. Melihat kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara maksimal sangat diperlukan untuk mengindikasi bagaimana sebuah organisasi terselenggara, begitupun dengan DPPKAD dalam penerbitan SP2D. Apalagi sangat pentingnya SP2D dan sangat diperlukan kinerja yang baik dan maksimal dalam memproses penerbitan SP2D. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai dalam proses penerbitan SP2D pada DPPKAD Kab. Parigi Moutong. Serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dominan mempengaruhi kinerja pegawai DPPKAD Kabupaten Parigi Moutong Dasar penelitian yang digunakan penulis yaitu penelitian survei, yang diadakan untuk memperoleh fakta tentang gejala atas permasalahan yang timbul. Dengan metode penelitian deskriptif, yang memberikan gambaran tentang analisis kinerja pegawai dalam proses penerbitan SP2D pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Parigi Moutong. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dinas sejumlah 195 orang terdiri dari 19 Pejabat Struktural, 81 Staf struktural dan 95 Pegawai Honorer. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dengan jumlah responden melalui kuesioner sejumlah 25 orang dan melalui wawancara sejumlah 3 orang sebagai informan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah di laksanakan, bahwa kinerja pegawai dalam proses penerbitan SP2D pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Parigi Moutong berjalan cukup baik. Karena dilihat dari segi produktivitas, kualitas pelayanan, responsibilitas dan akuntabilitas berjalan baik. Kemudian dalam pelaksanaan kinerjanya terdapat faktor-faktor yang dominan mempengaruhi yakni, Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja, eksistensi staf ahli dan penempatan pegawai, sarana dan prasarana, serta motivasi kerja dan dana operasional.