PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BALAESANG PADA POKOK BAHASAN BENTUK PANGKAT

Sudarmin, 2013. Penerapan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Balaesang pada Pokok Bahasan Bentuk Pangkat, Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan PMIPA FKIP Universitas Tadulako. Pembimbing (I) Sutji Rochaminah, (II) Muh. Hasbi

Kata kunci: Metode Penemuan Terbimbing, Hasil Belajar, Bentuk Pangkat,

Masalah utama pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Balaesang pada pokok bahasan bentuk pangkat. Ada beberapa hal yang menyebabkan permasalahan tersebut, salah satunya diantaranya yaitu selama ini siswa hanya menerima pengetahuan yang bersumber dari guru sepenuhnya, yang menjadikan siswa lebih pasif tanpa mengkonstruksi pemahamannya sendiri. Selain itu, siswa cenderung hanya menghafal sifat-sifat bilangan berpangkat tanpa memahami prinsipnya, sehingga jika diberikan soal-soal yang bentuknya lebih variatif siswa tidak mampu untuk menyelesaikannya. Untuk meningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan bentuk pangkat, maka peneliti menerapkan pembelajaran yang menggunakan metode penemuan terbimbing yang dilaksanakan secara berkelompok.
Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu bagaimana penerapan metode penemuan terbimbing dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Balaesang pada pokok bahasan bentuk pangkat? Untuk menjawab permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Rancangan penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart yang terdiri atas empat komponen yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan), observing (pengamatan) dan Reflecting (refleksi).
Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode penemuan terbimbing dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Balaesang pada pokok bahasan bentuk pangkat yaitu guru mengemukakan permasalahan untuk menemukan sifat-sifat pada bilangan berpangkat, guru mengajukan pertanyaan melalui LKS, melalui bimbingan terbatas yang diberikan oleh guru, siswa memproses dan menganalisa data yang terdapat dalam LKS serta membuat hipotesis, selanjutnya siswa menjawab pertanyaan tambahan yang bersifat mencari data untuk memeriksa kebenaran hipotesis yang telah dibuat.
Dengan diterapkannya metode penemuan terbimbing, siswa kelas X SMA Negeri 2 Balaesang menjadi lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat mengkonstruksi pemahaman mereka secara mandiri. Hal tersebut mengakibatkan meningkatnya hasil belajar siswa pada materi bentuk pangkat yang sebelumnya ketuntasan belajar klasikal siswa hanya mencapai 37%, setelah menerapkan metode penemuan terbimbing pada siklus I ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 67,65 % dan pada siklus II ketuntasan belajar klasikal siswa mencapai 79,41%.