Analisis Kalibrasi Bangunan Alat Ukur Ambang Lebar pada Bangunan Bagi Sadap BGKn.13 D.I Gumbasa

Daerah Irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi adalah sebuah sistem irigasi yang bersifat teknis, dan pasca gempa 28 september 2018 beberapa segmen telah menjalankan rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur berupa bangunan maupun saluran. Penggunaan Bangunan Ukur Ambang Lebar yang terkait dengan pintu sorong sebagai alat ukur debit harus melalui proses kalibrasi untuk memastikan akurasi pengukurannya, serta faktor akibat adanya sedimentasi pada bagian hulu bangunan peluap, guna meningkatkan efisiensi distribusi air yang menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar. Dengan mengambil sampel pada bangunan bagi sadap BGKn.13 yang berlokasi di desa Sibalaya Utara, Kecamatan Sidondo, Diharapkan hasil penelitian ini dapat diperoleh dengan mengukur kecepatan aliran menggunakan current metter pada satu titik kedalaman, untuk menghitung koefisien debit (Cdkalibrasi) secara aktual. Hal ini dilakukan dengan membandingkan debit aktual (Qaktual) dan debit teoritis/standar (Qteoritis) berdasarkan persamaan lengkung debit, serta regresi polinomial. Sehingga mendapatkan presentase kinerja bangunan alat ukur ambang lebar yaitu ratarata -471,69% + 100% = -371,69% pada BGKn.13 Kn diklasifikasikan Kinerja Sangat Kurang , 75,61% + 100% = 24,39% pada BGKn.13 Tn Sekunder diklasifikasikan Kinerja Sangat Kurang, dan -41,03 + 100%= 58,97% pada BGKn.13 Kr diklasifikasikan Kinerja Cukup. Persamaan debit kalibrasi akibat faktor sedimentasi pada setiap bangunan ambang lebar yaitu Qkalibrasi = 1,71 Cd CdKalibrasi bc h’ dengan koefisien debit kalibrasi 7,84 pada BGKn.13 Kn, 1,57 pada BGKn.13 Tn, dan 2,02 pada BGKn.13 Kr sehingga dapat digambarkan tabel dan grafik lengkung debit dari persamaan debit kalibrasi. 3⁄2 Kata Kunci : Ambang Lebar, Debit Aktual, Debit Teoritis/Standar, Koefisien Debit Kalibrasi, Lengkung debit, Sedimentasi.