Respon Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit

RINGKASAN

Ahmad Faiz Arumi Arsyad Gading (E 281 19 099). Respon Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Terhadap Pemberian Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (dibimbing oleh Abdul Rahman dan Moh. Adnan Khaliq).

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang memberi kontribusi penting terhadap peningkatan ekonomi Indonesia, baik dari segi penghasil devisa tanaman ini juga membutuhkan tenaga kerja yang besar dan mampu meningkatkan kesejahtraan bagi masyarakat yang ikut mengelolanya. Proses pengolahan tanaman ini selain memproduksi minyak, juga menghasilkan limbah. Limbah yang dihasilkan dari pabrik kelapa sawit (PKS) berupa limbah padat dan cair. Tandan buah segar (TBS) akan menghasilkan limbah berupa 50% limbah padat dan 50% limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) (Haryanti et al., 2014). Unsur hara yang terkandung dalam LCPKS seperti nitrogen, kalium dan kalsium berperan penting dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel, mendorong proses pembentukan sel-sel baru dan berperan dalam meningkatkan ketebalan dinding sel (Wijaya et al., 2015). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon tanaman cabai rawit terhadap pemberian LCPKS dan untuk mengetahui perubahan sifat fisika dan kimia tanah terhadap pemberian LCPKS. Penelitian akan dilaksanakan di screen house laboratorium ilmu tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Tadalako pada bulan Agustus 2024 sampai dengan Maret 2025. Sampel tanah yang digunakan terletak di wilayah Sulawesi Barat, Kabupaten Pasangkayu, Kecamatan Baras, Desa Motu. LCPKS diperoleh dari salah satu perusahaan pengolahan kelapa sawit yang berlokasi di Desa Motu, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen satu faktor dengan menggunakan rancangan dengan pola rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 taraf yaitu, P0 = Kontrol (Tanpa LCPKS), P1 = 2% LCPKS, P2 = 4% LCPKS, P3 = 4% LCPKS, P3 = 6% LCPKS, P4 = 8% LCPKS, P5 = 10% LCPKS. Dari perlakuan di atas, di ulang sebanyak empat kali sehingga terdapat 24 tanaman penelitian. Hasil penelitian menunjukan Pemberian limbah cair pabrik kelapa sawit (LCPKS) memperoleh pH tanah dalam kategori asam. Pemberian konsentrasi LCPKS 10% (P5) memperoleh kandungan C-Organik lebih tinggi terhadap konsentrasi lainya dengan nilai 1,81. Pemberian konsentrasi LCPKS 2% (P1) memperoleh KTK lebih tinggi terhadap konsentrasi lainya dengan nilai 8,03. Pemberian konsentrasi LCPKS 6% (P3) memperoleh Permeabilitas lebih tinggi terhadap konsentrasi lainya dengan nilai 47,28. Pemberian tanpa LCPKS (P0) memperoleh tinggi tanaman lebih tinggi terhadap konsentrasi lainya dengan nilai 24,00. Pemberian tanpa LCPKS (P0) memperoleh jumlah daun tanaman lebih tinggi terhadap konsentrasi lainya dengan nilai 36,75.