PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KECOMBRANG (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) TERHADAP KADAR UREUM PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus) HIPERURISEMIA

Hiperurisemia merupakan kondisi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang dapat menimbulkan kerusakan ginjal akibat terbentuknya kristal pada tubulus. Salah satu parameter fungsi ginjal dapat dinilai melalui pengukuran kadar ureum darah. Daun kecombrang (Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai agen antihiperurisemia sekaligus nefroprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanol daun kecombrang terhadap kadar ureum serta menentukan dosis optimal yang memberi efek nefroprotektif pada tikus putih jantan hiperurisemia. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96%. Sebanyak 18 ekor tikus dibagi dalam enam kelompok yaitu kontrol normal (Na-CMC), kontrol negatif (Na-CMC + induksi jus hati ayam dan kalium oksonat), kontrol positif (allopurinol 9 mg/kgBB), serta kelompok uji ekstrak daun kecombrang dosis 100, 200, dan 300 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan kelompok uji ekstrak daun kecombrang mampu menekan kenaikan kadar ureum secara signifikan dibandingkan kontrol negatif dengan rata-rata 45,2±2,87 mg/dL; 39,07±3,95 mg/dL; dan 39,93±5,15 mg/dL. Dosis 200 mg/kgBB merupakan dosis paling optimal dalam menekan kadar ureum dan memberikan efek nefroprotektif. Kata Kunci: Etlingera elatior, hiperurisemia, kecombrang, nefroprotektor, ureum.