DUKUNGAN SOSIAL DAN RESILIENSI PADA PASIEN KANKER SERVIKS BERDASARKAN PERSPEKTIF MICHEL FOUCAULT DI RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH

Kanker serviks masih menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada perempuan, terutama di negara berkembang dengan akses layanan kesehatan terbatas dan stigma budaya yang kuat. Di RSUD Undata, Sulawesi Tengah, jumlah pasien kanker serviks meningkat signifikan dalam lima tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi bentuk dukungan sosial dan resiliensi pasien kanker serviks serta menganalisisnya melalui perspektif Michel Foucault terkait wacana medis, biopower, dan subjektivitas pasien.
Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi digunakan melalui wawancara mendalam dan observasi pada pasien, keluarga, serta tenaga kesehatan. Analisis tematik menunjukkan bahwa dukungan keluarga—terutama suami dan anak—menjadi faktor dominan dalam memperkuat resiliensi, baik melalui dukungan emosional, spiritual, maupun instrumental. Pasien dengan dukungan kuat mampu beradaptasi, menerima kondisi, serta menunjukkan pertumbuhan pascatrauma. Sebaliknya, minimnya dukungan membuat resiliensi rapuh dan berdampak pada kerentanan emosional serta kepatuhan terapi.
Kesimpulannya, dukungan sosial dan resiliensi merupakan mediator penting dalam adaptasi pasien kanker serviks. Dalam kerangka Foucauldian, keduanya berfungsi sebagai kekuatan produktif sekaligus arena resistensi, di mana pasien tidak hanya menjadi objek pengawasan medis, tetapi juga subjek yang aktif membangun makna dan strategi penyembuhan.

Kata kunci: Kanker Serviks, Dukungan Sosial, Resiliensi, Fenomenologi, Michel Foucault