POTENSI BRIKET DARI LUMPUR TINJA HASIL OLAHAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA KOTA PALU SEBAGAI SOLUSI ENERGI ALTERNATIF

biomassa tongkol jagung berdasarkan kadar air, kadar abu, nilai kalor, lama nyala api, serta
efisiensi penggunaan kompor. Briket dipilih sebagai sumber energi alternatif karena berkelanjutan
dan ramah lingkungan, dengan pemanfaatan lumpur tinja yang ditingkatkan kualitasnya melalui
campuran tongkol jagung. Metode penelitian menggunakan pendekatan quasi eksperimental. Hasil
pengujian menunjukkan seluruh komposisi memenuhi standar mutu briket (≤12% kadar air).
Komposisi 45% lumpur tinja, 10% perekat, dan 45% tongkol jagung menghasilkan kadar air
terendah (5,22%). Kadar abu terendah terdapat pada komposisi 65% lumpur tinja, 10% perekat,
dan 25% tongkol jagung sebesar 19,71% (≤20%). Nilai kalor tertinggi diperoleh pada komposisi
65% tongkol jagung dan 45% tongkol jagung dengan rentang 4.329– 4.789 kal/g (sesuai SNI 4000–
5000 kal/g). Lama nyala api terpanjang dicapai komposisi 45% lumpur tinja dan 45% tongkol
jagung, yaitu 53 menit. Uji efisiensi menunjukkan biaya penggunaan briket lumpur ttinja lebih
rendah dibanding briket batok kelapa, meskipun waktu pendidihan air lebih lama dibanding batok
kelapa. Kesimpulannya, formulasi 45% lumpur tinja, 10% perekat, dan 45% tongkol jagung
merupakan komposisi terbaik karena menghasilkan kadar air terendah, nilai kalor sesuai standar,
serta lama nyala api optimal. Briket ini berpotensi sebagai bahan bakar alternatif yang ekonomis
sekaligus mendukung pengelolaan limbah secara ramah lingkungan.
Kata Kunci: Briket, Lumpur Tinja, Tongkol Jagung