UNGKAPAN LARANGAN DALAM BAHASA BAJO PADA MASYARAKAT DESA PULAU ENAM KECAMATAN TOGEAN

Priska Yunita, 2025,”Ungkapan Larangan Dalam Bahasa Bajo Pada Masyarakat
Desa Pulau Enam Kecamatan Togean” Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, Jurusan Bahasa dan Seni.Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Tadulako,Pembimbing Ulinsa.
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis, fungsi, dan makna ungkapan
larangan dalam bahasa Bajo yang terdapat pada masyarakat Desa Pulau Enam,
Kecamatan Togean. Ungkapan larangan merupakan bagian dari tradisi lisan yang
diwariskan secara turun-temurun dan masih dipercaya oleh masyarakat setempat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif
dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, rekaman, dan
pencatatan data. Informan penelitian terdiri dari masyarakat asli Desa Pulau Enam
yang memahami dan masih menerapkan ungkapan larangan dalam kehidupan
sehari-hari. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 18 ungkapan larangan yang
dikategorikan kedalam beberapa aspek, yaitu: (1) tiga ungkapan larangan terkait
dengan masa lahir dan kanak-kanak, (2) satu ungkapan larangan mengenai tubuh
manusia, (3) delapan ungkapan larangan mengenai rumah dan pekerjaan rumah
tangga, (4) empat ungkapan larangan terkait perjalanan dan perhubungan, serta (5)
dua ungkapan larangan mengenai cinta dan pernikahan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ungkapan larangan dalam bahasa Bajo memiliki nilai budaya
yang penting dalam kehidupan masyarakat Desa Pulau Enam. Namun, seiring
dengan perkembangan zaman, keberadaannya mulai tergerus karena kurangnya
perhatian generasi muda terhadap tradisi lisan ini. Oleh karena itu, upaya
pelestarian melalui pendidikan dan dokumentasi sangat diperlukan agar ungkapan
larangan ini tetap terjaga sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat Bajo.
Kata Kunci: Bahasa Bajo, Larangan, Pulau Enam