SEBARAN PARTIKULAT BERUKURAN 2,5 MIKROMETER(PM2,5) DAN 10 MIKROMETER (PM10) AKIBAT AKTIVITAS OPERASIONAL PT. PELABUHAN INDONESIA (PERSERO) DI PANTOLOAN, SULAWESI TENGAH

SEBARAN PARTIKULAT BERUKURAN 2,5 MIKROMETER (PM2,5) DAN
10 MIKROMETER (PM10) AKIBAT AKTIVITAS OPERASIONAL PT.
PELABUHAN INDONESIA (PERSERO) DI PANTOLOAN, SULAWESI
TENGAH
Dwi Nanda Fitrah, Andi Iin Nindy Karlinda, M Marjan
ABSTRAK
Pencemaran udara menjadi permasalahan serius di kawasan dengan aktivitas tinggi, seperti
pelabuhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis sebaran konsentrasi partikulat PM2,5 dan
PM10 akibat aktivitas operasional PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) di Pantoloan, Kota
Palu. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan pengukuran langsung di
lima titik selama tujuh hari, pada tiga interval waktu (pagi, siang, sore) menggunakan
Particulate Counter. Data meteorologi (arah dan kecepatan angin) diperoleh dari BMKG dan
dimodelkan menggunakan HYSPLIT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi
PM2,5 masih berada di bawah baku mutu udara ambien 55 µg/m³ (8,66–53,22 µg/m³).
Sebaliknya, konsentrasi PM10 sering melebihi ambang batas 75 µg/m³ dengan nilai tertinggi
mencapai 396,11 µg/m³. Uji statistik Kruskal-Wallis menunjukkan perbedaan signifikan antar
waktu pengukuran (p < 0,001). Selain itu, arah angin dominan ke utara turut memengaruhi
pola penyebaran polutan di area pelabuhan.
Kata kunci: PM2,5, PM10, kualitas udara, pelabuhan, ArcGis, pencemaran udara