PENGARUH STRES KERJA DAN WORK-LIFE BALANCE TERHADAP KINERJA OPERATOR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI BUNGKU KABUPATEN MOROWALI

Marwah. C 204 21 040, Pengaruh Stres Kerja Dan Work-life balance Terhadap
Kinerja Operator Sekolah Menengah Pertama Di Bungku Kabupaten Morowali, di
bimbing oleh Wiri Wirastuti.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh stres kerja dan worklife

balance terhadap kinerja operator sekolah menengah pertama di Bungku,
Kabupaten Morowali. Latar belakang penelitian ini didasari oleh fenomena
meningkatnya beban kerja administratif operator sekolah yang sering kali
menyebabkan stres kerja dan terganggunya keseimbangan antara kehidupan kerja
dan kehidupan pribadi. Kondisi tersebut berpotensi memengaruhi efektivitas
kinerja operator dalam mendukung administrasi pendidikan di sekolah. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei, di mana seluruh
populasi operator sekolah menengah pertama di Bungku yang berjumlah 35 orang
dijadikan sebagai sampel penelitian (sampling jenuh). Data dikumpulkan melalui
penyebaran kuesioner tertutup dengan skala Likert, kemudian dianalisis
menggunakan analisis regresi linear berganda melalui uji parsial (uji T), uji
simultan (uji F), dan koefisien determinasi (R²). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa stres kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja operator
sekolah, sedangkan work-life balance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja operator sekolah. Secara simultan, kedua variabel tersebut berpengaruh
signifikan terhadap kinerja operator dengan nilai koefisien determinasi (R²) sebesar
0,614, yang berarti bahwa 61,4% variasi kinerja operator dapat dijelaskan oleh stres
kerja dan work-life balance, sedangkan 38,6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
seperti motivasi kerja, kompensasi, dan gaya kepemimpinan.
Hasil penelitian ini menegaskan bahwa pengelolaan stres kerja yang baik
serta terciptanya keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi
sangat penting dalam meningkatkan kinerja operator sekolah. Oleh karena itu,
diperlukan perhatian dari pihak sekolah dan dinas pendidikan untuk menciptakan
lingkungan kerja yang mendukung keseimbangan tersebut, seperti melalui
pengaturan beban kerja yang wajar, dukungan sosial, dan pelatihan manajemen
waktu bagi operator sekolah.

Kata kunci: Stres Kerja, Work-Life Balance, Kinerja, Operator Sekolah,
Morowali.