PENETAPAN WALI NIKAH TERHADAP ANAK DI LUAR PERKAWINAN

Perkawinan dalam pandangan Islam merupakan suatu arah tujuan yang baik dan
membawa keberkahan. Perkawinan tidak sekadar menyatukan seorang pria dan
wanita, melainkan juga sebagai perjanjian sosial dan tanggung jawab. Dalam Islam
perkawinan dikatakan sah apabila memenuhi syarat dan rukun perkawinan, salah
satu rukun dari perkawinan yaitu wali nikah, wali nikah merupakan orang yang
berhak untuk mengawinkan seorang perempuan sehingga perkawinannya menjadi
sah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penetapan wali
nikah terhadap anak di luar perkawinan (2) Bagaimana ketentuan perkawinan
apabila tidak disertai dengan wali nikah yang sah. Tujuan penelitian yaitu untuk
mengetahui penetapan wali nikah terhadap anak di luar perkawinan dan untuk
mengetahui ketentuan perkawinan apabila tidak disertai dengan wali nikah yang
sah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis
normatif. Adapun hasil penelitian yaitu penetapan wali nikah terhadap anak di luar
perkawinan memiliki aturan yang jelas dalam hukum Islam dan hukum positif
Indonesia. Wali nikah merupakan salah satu syarat sah akad nikah. Anak luar
perkawinan hanya memiliki hubungan nasab dengan ibunya. Oleh sebab itu,
kewenangan perwalian dialihkan kepada wali hakim. Ketentuan perkawinan
apabila tidak disertai dengan adanya wali nikah yang sah, maka perkawinan
tersebut dinyatakan tidak sah karena wali nikah merupakan salah satu rukun nikah
yang wajib dipenuhi, dan dalam pandangan Islam jika salah satu dari lima rukun
nikah tidak terpenuhi maka perkawinan tersebut tidak sah sehingga, perkawinan
tersebut harus tetap menggunakan wali hakim sesuai dengan ketentuan yang ada
untuk menjaga keabsahan dari sebuah perkawinan