MANAJEMEN PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA MASYARAKAT SUKU BUNGGU DI KECAMATAN PASANGKAYU KABUPATEN PASANGKAYU

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan manajemen pendidikan berbasis
kearifan lokal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan
masyarakat Suku Bunggu di Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten
Pasangkayu. Suku Bunggu merupakan komunitas adat terpencil yang
memiliki nilai-nilai budaya tinggi namun menghadapi tantangan serius dalam
mengakses pendidikan formal. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif
dengan metode studi kasus, melibatkan observasi lapangan, wawancara
mendalam, dan Focus Group Discussion (FGD) dengan tokoh adat, pendidik,
dan pemangku kepentingan setempat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen pendidikan yang efektif
bagi masyarakat Suku Bunggu harus mengintegrasikan nilai-nilai kearifan
lokal seperti Sumpa’ Uwa (kebersamaan), Topatuju (integritas), dan Opo
Tanana, Sumo Timo (pengabdian tulus). Dengan menggunakan model POAC
(Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling), penelitian ini
menemukan bahwa perencanaan partisipatif, pelibatan tokoh adat dalam
pengorganisasian pendidikan, pendekatan belajar kontekstual berbasis
budaya, serta sistem evaluasi yang fleksibel menjadi elemen penting dalam
pengembangan manajemen pendidikan yang inklusif dan berkelanjutan.
Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya kolaborasi antara pemerintah
daerah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal untuk mendesain sistem
pendidikan yang relevan secara budaya, serta memperkuat peran pendidikan
sebagai alat transformasi sosial dalam komunitas adat. Penelitian ini
memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan model manajemen
pendidikan berbasis kearifan lokal dan rekomendasi praktis bagi pelaksanaan
kebijakan pendidikan di daerah terpencil yang sarat dengan nilai budaya.