PENERAPAN TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY MARKER-BASED BERBASIS MOBILE PADA TUR VIRTUAL MUSEUM (STUDI KASUS: MUSEUM SULAWESI TENGAH)

Museum Sulawesi Tengah menyimpan berbagai koleksi arkeologika yang bernilai
sejarah tinggi, namun penyajiannya masih terbatas dan belum didukung teknologi Digital yang
interaktif. Kondisi ini menyebabkan rendahnya minat kunjungan serta kurang optimalnya
penyampaian informasi kepada masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan
aplikasi Augmented Reality (AR) berbasis marker sebagai media digitalisasi dan media
informasi koleksi arkeologika pada Museum Sulawesi Tengah. Metode penelitian yang
digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan
Prototyping. Objek penelitian berupa sebelas artefak arkeologika yang dimodelkan dalam
bentuk objek 3D menggunakan Blender, kemudian diintegrasikan ke dalam aplikasi AR
melalui Unity dan Vuforia Engine. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa aplikasi berhasil
menampilkan objek 3D, informasi teks, serta audio secara real-time berdasarkan pemindaian
marker. Pengujian sistem dilakukan melalui Black Box Testing, uji perangkat, oklusi, dan jarak,
yang seluruhnya menunjukkan fungsi aplikasi berjalan dengan baik. Selain itu, User
Acceptance Test (UAT) terhadap 30 responden menghasilkan nilai rata-rata sebesar 81,86%,
yang berada pada kategori “Sangat Setuju”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aplikasi efektif
sebagai media informasi, edukasi, dan pendukung promosi Museum Sulawesi Tengah. Dengan
demikian, penerapan teknologi AR berbasis marker terbukti mampu meningkatkan
interaktivitas, daya tarik, serta aksesibilitas informasi museum bagi pengunjung.
Kata kunci: Augmented Reality, Marker-Based Tracking, Arkeologika, Museum Sulawesi
Tengah, Aplikasi Mobile