PERSPEKTIF RUMAH TINGGAL SUKU BUGIS DILIHAT DARI SISI BUDAYA DAN LINGKUNGAN

Pembangunan rumah tinggal Suku Bugis mempunyai banyak makna dalam pengadaannya, mulai perletakan denah/orientasi sampai kepada tata ruang, aksesibilitas yang berkaitan dengan perletakan pintu dan jendela harus memenuhi persyaratan budaya yang diwariskan secara turun-temurun kepada generasinya. Kondisi yang terjadi saat ini yaitu sebahagian besar masyarakat bugis pada saat membangun rumahnya beralih ke bangunan permanen yang bernuansa gaya arsitektur postmodern atau gaya arsitektur minimalis tanpa mempertimbangkan unsur-unsur ungkapan budaya lokal (budaya bugis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi, pengelompokan fungsi ruang dan aksesibilitas serta system utilitas Rumah Tinggal Suku Bugis dilihat dari Budaya dan Lingkungan. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian yaitu masyarakat Suku Bugis yang bermukim di Kabupaten Soppeng, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orientasi rumah tinggal Suku Bugis dilihat dari sisi budaya dan lingkungan tidak memiliki pantangan atau laranagan terhadap mata angin. Selanjutnya, pengelompongan fungsi ruang terbagi atas dua yaitu zoning vertical yaitu Awa bola/kong rumah, Ale bola/badan rumah dan Rakkeang/tempat penyimpanan barang pusaka serta zoning horizontal yaitu badan rumah/ale bola; zoning bublik/lontang riolo sebagai ruang tamu, zoning semi publik/lontang ritengngah sebagai peruntukan ruang keluarga, zoning privat/lontang rilaleng sebagai peruntukan kamar anak gadis dan lansia